Jumat, 23 Maret 2012

Normalisasi Basis Data

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

Urutan atau macam teknik normalisasi terdiri atas :

Normalisasi Pertama
Aturan :
Mendefinisikan atribut kunci
Tidak adanya group berulang
Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci

Normalisasi Kedua

Aturan :
Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.

Normalisasi Ketiga

Aturan :

Sudah berada dalam bentuk normal kedu.
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).

Bentuk Normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Keseluruhannya cuma ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.

Contoh Kasus Normalisasi



Contoh Teknik Normalisasi

Permasalah tau basis data yang salah :

table nilai


Normalisasi Pertama

Pada normalisasi pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan duplikasi dan menentukan primary key untuk setiap field pada table, supaya setiap data atau field field lainya tergantung hanya pada satu field yang dijadikan primary key .
Dalam kasus ini yang dijadikan sebagai primary key adalah field nim dan idpelajaran.



Normalisasi Kedua

Pada normalisasi kedua yang harus dilakukan adalah memisahkan field-field yang tergantung pada satu field dengan tepat.

table nilai


table siswa


table pelajaran


Normalisasi Ketiga

Hal yang harus dilakukan pada normalisasi yang ketiga adalah menyempurnakan normalisasi yang kedua, apakah masih ada keganjilan atau redudansi yang tidak seharusnya pada setiap table. Pada normalisasi kedua table siswa dan table pelajaran masih redudansi, sehingga pada normalisasi ketiga struktur data adalah sebagai berikut :

table nilai



table siswa


table pelajaran

Senin, 12 Maret 2012

Spesialisai dan Generalisasi Basis Data

Spesialisasi adalah proses memaksimasi perbedaan antar anggota dalam sebuah entitas dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berbeda. Spesialisasi merupakan pendekatan top-down yang bertujuan untuk mendefinisikan sejumlah subclass-subclass yang terkait dengan superclass.

Generalisasi adalah proses meminimasi perbedaan antar entitas dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik yang sama. Generalisasi adalah pendekatan bottom-up yang tujuannya adalah mengidentifikasi superclass dari subclass-subclass yang ada.

Kardinalitas Relasi ERD

Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entitas yang dapat dihubungkan ke satu entity lain dengan suatu relasi.

Kardinalitas pemetaan meliputi :

Hubungan satu ke satu (one to one), yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B.
Contoh : mahasiswa dengan kelas, satu mahasiswa hanya boleh mempunyai satu kelas.

Hubungan satu ke banyak (one to many)
Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B. Satu entity dalam B dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam A.
Contoh : orang tua dengan anak, satu orang tua boleh memiliki banyak anak.

Hubungan banyak ke satu (many to one)
Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B. Satu entity dalam B dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
Contoh : anak dengan orang tua, sejumlah anak hanya bisa dimiliki satu orang tua.

Hubungan banyak ke banyak (many to many).
Satu entity dalam A dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B, dan satu entity dalam B dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
Contoh : matakuliah dengan mahasiswa, banyak mata kuliah dapat dimiliki banyak mahasiswa.

ERD

ERD (Entity Relationalship Diagram) adalah sebuah konsep yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dan didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek, disebut entiti & relasi diantar objek-objek tersebut.

Diagram ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Diagram ER pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak.

Tiga notasi dasar dalam ER-D adalah :

Entitas (entity), merupakan obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).

Attribute, karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan detail tentang entity atau relationship tersebut sehingga dapat dibedakan.

Notasi, merupakan hubungan antara entity satu dengan entity yang lainnya.

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entity, atau relasi dan entity dengan atrribute.

Fungsi Diagram E-R :
merekayasa sebuah objek nyata kedalam sebuah entity
memodelkan struktur data dan hubungan antar data
dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan

Macam-macam Attribute ERD

Macam-macam attribute ERD :

Simple Attribute dan Composite Attribute
Atribut sederhana/ Simple Attribute adalah atribut yang tidak dapat dibagi-bagi menjadi atribut yang lebih mendasar.
Contoh : atribut harga dari entity barang.

Atribut komposit/ Composite Attribute : atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih mendasar.
Contoh : Entity mahasiswa memiliki atribut nama yang terdiri dari nama depan (first name), nama tengah (middle name) dan nama belakang (last name).

Single Valued Attribute dan Multi Valued Attribute
Atribut Berharga Tunggal (Single-valued Attribute) : atribut yang hanya mempunyai satu harga untuk suatu entitas tertentu.
Contoh : atribut umur.

Atribut Berharga Banyak (Multi-valued Attribute) : atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan harga untuk suatu entitas tertentu.
Contoh : atribut hobi.

Derived Attribute (Attribut Turunan)
Atribut Derivatif : suatu atribut yang dihasilkan dari atribut lain.
Contoh : atribut umur yang dapat dihasilkan dari atribut tgl_lahir.

Key Attribute (Atribut Kunci)
Satu atau beberapa atribut yang mempunyai nilai unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan data pada suatu baris/record dengan baris lain pada suatu entitas.

Macam key attribute:
Superkey
Candidat Key
Primary key

Sabtu, 03 Maret 2012

Perancangan Basis Data secara Fisik

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

Pemilihan perancangan basis data secara fisik meliputi :

Response time
Ialah waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.

Space utility
Ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur jalur akses.

Transaction throughput
Ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.

Pengumpulan Data dan Analisa Basis Data

Pengumpulan data dan analisa merupakan proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem basis data, pertama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem basis data, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru, serta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.

Aktifitas dan langkah dala proses pengumpulan data dan analisa adalah sebagi berikut :

Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
Menentukan aplikasi utama dan kelompok pengguna yang akan menggunakan basis data. Individu utama pada tiap-tiap kelompok pemakai dan bidang aplikasi yang telah dipilih merupakan peserta utama pada langkah-langkah berikutnya dari pengumpulan dan spesifikasi data.

Peninjauan dokumentasi yang ada
Dokumen yang ada yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan dianalisa. Dokumen-dokumen lainnya (seperti : kebijakan-kebijakan, form, report, dan bagan organisasi) diuji dan ditinjau kembali untuk menguji apakah dokumen-dokumen tsb berpengaruh terhadap kumpulan data dan proses spesifikasi.

Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Informasi yang sekarang dan yang akan datang diperinci dan dipelajari. Termasuk juga analisa jenis-jenis transaksi dan frekuensi-frekuensi transaksinya dan juga arus informasi dalam sistem. Informasi tersebut berupa input-output data.

Daftar pertanyaan dan wawancara
Jawaban pertanyaan – pertanyaan yang telah dikumpulkan dari para pemakai basis data yang berpotensi. Ketua kelompok (individu utama) dapat diwawancarai sehingga input yang banyak dapat diterima dari mereka dengan memperhatikan informasi yang berharga dan mengadakan prioritas.

Perancangan Basis Data

Di dalam suatu organisasi yang besar, perancangan basis data (database) merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut. Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.

Tujuan perancangan database :

- Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
- Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh pengguna
- Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja dari suatu sistem basis data

Dalam sebuah perancangan basis data dikenal dua buah istilah yaitu macro life cycle dan micro life cyle. Macro life cycle adalah siklus kehidupan sebuah sistem informasi, sedangkan micro life cycle adalah siklus kehidupan dari sebuah sistem basis data, dimana micro life cycle merupakan bagian dari sebuah macro life cycle, dan keduanya tidak bisa dipisahkan.

Perbedaan keduanya secara umum dapat dilihat dari definisinya yaitu untuk micro life cycle berhubungan dengan bagaimana sebuah sistem informasi dibuat, sedangkan micro life cycle adalah kelanjutan dari sebuah macro life cycle yakni perancangan database dari sebuah sistem informasi yang telah dibuat.

Perbedaan secara khusus terlihat dari siklus keduanya dimana untuk macro life cyle terdiri atas Analisa kelayakan, Analisa dan pengumpulan kebutuhan pengguna, Perancangan, Implementasi, Pengujian dan validasi, dan Pengoperasian dan perawatan.

Sedangkan pada micro life cycle siklusnya terdiri atas Pendefinisian sistem, Perancangan database, Implementasi database, Pengambilan dan konversi data, Konversi aplikasi, Pengujian dan validasi, Pengoperasian, dan Pengawasan dan pemeliharaan.

Data Definition Language

Data Definition Language(DDL) digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, dan menghapus basis data (database) dan objek-objek yang diperlukan. Lebih jelasnya, DDL merupakan perintah yang berhubungan dengan struktur database dan struktur tabel yang ada didalamnya.
Secara umum perintah DDL terdiri dari CREATE untuk membuat sebuah objek, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek, dan DROP untuk menghapus objek.

Untuk lebih jelas mengenai perintah DDL, berikut contoh penggunaan perintah-perintah DDL :

Menampilkan database
Perintah untuk menampilkan database adalah SHOW databases.


Membuat database baru
Perintah untuk membuat database baru adalah CREATE. Dalam contoh ini kita akan membuat sebuah database dengan nama siswa.


Menghapus database
Perintah untuk menghapus database adalah DROP.


Memilih dan membuka sebuah database
Perintah untuk memilih dan membuka sebuah database adalah USE.


Melihat isi sebuah database
Perintah untuk melihat isi sebuah database adalah SHOW tables.


Empty set menandakan bahwa dalam database siswa belum ada satupun tabel yg dibuat, maka dari itu kita harus membuat sebuah tabel terlebih dahulu.

Membuat tabel
Perintah untuk membuat sebuah tabel adalah CREATE.


Ini merupakan perintah pembuatan tabel dengan nama tbl_siswa, dengan jumlah field 3 yaitu :

id dengan tipe data INT yang berarti integer, kemudian UNSIGNED yang menyatakan tidak memperbolehkan tanda negatif, dan penggunaan AUTO_INCREMENT yaitu akan bertambah nilai secara otomatis, serta merupakan sebuah kolom utama dengan adanya penggunanaan PRIMARY KEY.

nis dengan tipe data VARCHAR dan jumlah panjang (lenght) 20 serta tidak boleh dokosongkan (NOT NULL).

nama dengan tipe data VARCHAR dan jumlah panjang (lenght) 50 serta tidak boleh dikosongkan (NOT NULL).

...

Untuk mempelajari perintah DDL yang lebih lengkap silahkan download e-book disini.

Minggu, 19 Februari 2012

Membuat Database

Database atau basis data merupakan hal yang terpenting dalam pengelolaan dan pengolahan sebuah data dan hubungan antar data, baik secara manual maupun secara komputerisasi. Khususnya untuk data yang dikelola dalam lingkup komputerisasi, database menjadi sesuatu hal yang berperan saat ini. Dalam pembahasan saat ini saya akan menjelaskan bagaimana membuat database yang terkomputerisasi dimana database tersebut sudah ada dalam paket web server lokal. Untuk lebih mengerti pembahasan pada artikel ini, silahkan terlebih dahulu membaca artikel mengenai Basis Data.

Langkah-langkah membuat database pada web server lokal adalah sebagai berikut :

1. Menginstal Web server lokal, dalam pembahasan kali ini saya menggunakan appserv 2.5.9, silahkan download file disini.
2. Setelah Appserv terinstal, bukalah browser.
3. Pada URL ketik, localhost.
5. Setelah dialog box muncul isikan username dan password sesuai dengan yang anda isikan pada saat menginstal Appserv.
6. Buatlah database pada kolom ciptakan database, misal dbyamaha.
7. Buat sebuah tabel di dalam database dbyamaha, misal tb_motor dengan duah buah field :
id_merk (tipe data char - lenght 3)
nama (tipe data char - lenght 15)
8. Sisipkan atau isi tabel sesuai data yang diinginkan. Seperti contoh berikut :

Sabtu, 18 Februari 2012

Model-model Lojik Berbasis Record

Model-model Lojik Berbasis Record merupakan bagian ketiga dari macam model data pada pembahasan mengenai Model Data. Untuk kedua bagian lainnya mengenai model data bisa dibaca pada aritikel mengenai E-R Model dan Object-oriented Model.

Model-model Lojik Berbasis Record. Dalam Model-model Lojik Berbasis Record data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Terdapat beberapa model dari kelompok ini, antara lain :

Model Relasional, model relasional menggunakan kumpulan tabel-tabel, untuk mendeskripsikan data dan relasi antara data-data tersebut. Setiap tabel terdiri atas kolom-kolom, dan setiap kolom mempunyai nama yang unik. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record.
Deskripsi data dalam dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field. Contoh :

Model Jaringan, model jaringan direpresentasikan dengan sekumpulan record (Pascal), dan relasi antara data direpresentasikan oleh record dan link. Model ini memiliki sifat demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu orang tua mempunyai satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), N:M (beberapa anak bisa mempunyai banyak orang tua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota.


Model Hirarki, model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki orang tua yang disebut akar.




Dari ketiga penjelasan mengenai model lojik berbasis record tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai perbedaan diatara ketiganya, diantaranya adalah :

Model relasional menggunakan tabel-tabel untuk merepresentasikan data, sedangkan model jaringan dan model hirarki menggunakan konsep orang tua untuk merepresentasikan datanya. Sedangkan perbedaan antara model jaringan dan model hirarki terletak pada sifatnya, untuk model jaringan memiliki konsep sikap yang tidak dimiliki konsep hirarki yaitu untuk model jaringan beberapa anakn bisa memiliki beberapa orang tua, sedangkan untuk model hirarki satu anak hanya bisa memiliki satu oarang tua. Untuk lebih rincinya model jaringan memeliki tiga sifat dengan konsep 1:1, 1:M, dan N:M, sedangkan model hirarki hanya dua sifat dengan konsep 1:1 dan 1:M.

E-R Model dan Object-oriented Model

Entity-relationalship Model dan Object-oriented Model adalah bagian dari model data yang telah dibahas pada aritikel sebelumnya mengenai Model Data. Pada artikel kali ini saya akan membahas lebih rinci mengenai kedua model data tersebut dan dimana letek perbedaan keduanya.

Entity-relationalship Model. Entity-relationalship Model (E-R Model) didasarkan atas persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek, disebut entity (entitas) dan hubungan antar objek tersebut, disebut relationalship.

Entitas adalah objek d dunia nyata yang bersifat unik. Setiap entitas memiliki atribut yang membedakannya dengan entitatas yang lainnya. Contoh : entitas burung mempunyai atribut nama, jenis, warna, habitat.

E-R model menggunakan diagram E-R yang terdiri dari :

Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan antar entitas.
Elip, menggambarkan atrubut-atribut entitas.
Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.
Garis, yang menghubungkan antara objek dalam diagram E-R.

Object-oriented Model. Object-oriented Model adalah model berorientasi objek berbasiskan kumpulan objek, dimana setiap objek memeliki hal berikut :

Nilai yang disimpan dalam variable instant, dimana variable tersebut "melekat" dengan objek itu sendiri.

Metoda, operasi yang berlaku pada objek yang bersangkutan.

Objek-objek yang memiliki tipe nilai dan metoda yang sama dikelompokkan dalam satu kelas. Kelas disini mirip dengan tipe data abstrak pada bahasa pemograman.

Sending a message, sebuah objek dapat mengakses data sebuah objek yang lain hanya dengan memanggil metoda dari objek tersebut.

Dengan melihat pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan kedua model tersebut sebenarnya kita sudah dapat melihat dimana letak perbedaannya. Namun untuk lebih memperjelasnya marilah lihat uraian perbedaan letak dari kedua model tersebut.

Pertama, dari segi komponen yang ada di dalam kedua model tersebut. Komponen utama dari E-R model adalah entitas, atribut dan relationanship, sedangkan pada objek-oriented model komponen utamanya adalah nilai, metoda, dan sending a message.

Kedua, pada E-R model karakteristik sebuah objek terletak pada atribut dari entitas, sedangakan pada objek-oriented model terletak pada nilai atau variable yang "melekat" pada objek.

Ketiga, pada E-R model tidak digunakan penggunaan kelas, sedangkan pada objek-oriented model adanya penngunaan kelas.

Jumat, 17 Februari 2012

Model Data

Model Data dalam sebuah basis data berkaitan dengan konsep arsitektur sistem basis data pada artikel sebelumnya. Model data adalah sekumpulan tool konseptual untuk mendeskripsikan data dan relasi-relasi antar data.

Bermacam-macam model data terbagi atas :

1. Entity-relationalship Model
2. Object-oriented Model
3. Model-model lojik berbasis record
a. Model Relasional
b. Model Jaringan
c. Model Hirarki

Arsitektur Sistem Basis Data

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa basis data merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk penanganan dan pemeliharaan sebuah data, entah secara manual ataupun yang lebih kompleks yakni komputerisasi.

Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan mengenai arsitektur sistem basis data, yang merupakan sebuah teori basis data yang sangat penting untuk dipelajari. Untuk mempelajari artikel mengenai arsitektur sistem basis data ini sebelumnya anda harus mempelajari artikel mengenai Basis Data dan Query dan metadata terlebih dahulu agar lebih mengerti tentang pembahasan pada artikel kali ini.

Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Dimana arsitektur sistem basis data ini terbagi atas tiga level yaitu :

Internal/Physical level, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik. Merupakan level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte, dan didefinisikan sebagai skema internal.

External/View level, berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan atau diakses dari sisi setiap pengguna (user) dan merupakan level pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah programmer. Dimana untuk programmer bahasa yang digunakan adalah bahasa pemograman seperti C, COBOL, atau PL/l. Dan untuk end user atau sisi sistem basis data menggunakan bahasa query. Pada level ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai skema external.

Conceptual/Logical level, merupakan penghubung antara internal dan external level. Level ini adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data. Pada level ini keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangunan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai skema konseptual.

Rabu, 01 Februari 2012

Query dan metadata

Query

Dalam lingkup database atau basis data, query diartikan sebagai pertanyaan atau permintaan informasi (data pada tabel-tabel) tertentu dari sebuah basis data yang ditulis dalam format tertentu. Adapun bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query pada basis data disebut query language.

Permintaan query dibagi atas dua bagian :

1. DDL (Data Definition Language), digunakan untuk mendefenisikan obyek-obyek database seperti membuat database dan tabel. Biasanya perintah dalam basis data meliputi, CREATE DATABASE, CREATE TABLE, DROP DATABASE, ALTER TABLE dll.

2. DML (Data Manipulation LAnguage), digunakan untuk memanipulasi data yang ada pada tabel. Biasanya perintah dalam basis data meliputi, INSERT, UPDATE, DELETE.

Metadata

Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data dalam suatu basis data.

Fungsi metadata :

1. membuat sumberdaya bisa ditemukan dengan menggunakan kriteria yang relevan
2. mengidentifikasi sumberdaya
3. mengelompokkan sumberdaya yang serupa
4. membedakan sumberdaya yang tak miliki kesamaan
5. memberikan informasi lokasi

Jenis metadata :

Metadata deskriptif menggambarkan suatu sumberdaya seperti penemuan dan identifikasi. Dia bisa meliputi elemen semisal judul, abstrak, pengarang, dan kata kunci.

Metadata struktural menunjukkan bagaimana kumpulan obyek disusun secara bersama-sama menjadi satu, semisal bagaimana halaman-halaman ditata untuk membentuk suatu bab.

Metadata administratif menyediakan informasi untuk membantu mengelola sumberdaya, semisal terkait kapan dan bagaimana suatu informasi diciptakan, tipe dokumen dan informasi teknis lainnya, serta siapa yang bisa mengaksesnya.