Minggu, 19 Februari 2012

Membuat Database

Database atau basis data merupakan hal yang terpenting dalam pengelolaan dan pengolahan sebuah data dan hubungan antar data, baik secara manual maupun secara komputerisasi. Khususnya untuk data yang dikelola dalam lingkup komputerisasi, database menjadi sesuatu hal yang berperan saat ini. Dalam pembahasan saat ini saya akan menjelaskan bagaimana membuat database yang terkomputerisasi dimana database tersebut sudah ada dalam paket web server lokal. Untuk lebih mengerti pembahasan pada artikel ini, silahkan terlebih dahulu membaca artikel mengenai Basis Data.

Langkah-langkah membuat database pada web server lokal adalah sebagai berikut :

1. Menginstal Web server lokal, dalam pembahasan kali ini saya menggunakan appserv 2.5.9, silahkan download file disini.
2. Setelah Appserv terinstal, bukalah browser.
3. Pada URL ketik, localhost.
5. Setelah dialog box muncul isikan username dan password sesuai dengan yang anda isikan pada saat menginstal Appserv.
6. Buatlah database pada kolom ciptakan database, misal dbyamaha.
7. Buat sebuah tabel di dalam database dbyamaha, misal tb_motor dengan duah buah field :
id_merk (tipe data char - lenght 3)
nama (tipe data char - lenght 15)
8. Sisipkan atau isi tabel sesuai data yang diinginkan. Seperti contoh berikut :

Sabtu, 18 Februari 2012

Model-model Lojik Berbasis Record

Model-model Lojik Berbasis Record merupakan bagian ketiga dari macam model data pada pembahasan mengenai Model Data. Untuk kedua bagian lainnya mengenai model data bisa dibaca pada aritikel mengenai E-R Model dan Object-oriented Model.

Model-model Lojik Berbasis Record. Dalam Model-model Lojik Berbasis Record data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Terdapat beberapa model dari kelompok ini, antara lain :

Model Relasional, model relasional menggunakan kumpulan tabel-tabel, untuk mendeskripsikan data dan relasi antara data-data tersebut. Setiap tabel terdiri atas kolom-kolom, dan setiap kolom mempunyai nama yang unik. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record.
Deskripsi data dalam dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field. Contoh :

Model Jaringan, model jaringan direpresentasikan dengan sekumpulan record (Pascal), dan relasi antara data direpresentasikan oleh record dan link. Model ini memiliki sifat demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu orang tua mempunyai satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), N:M (beberapa anak bisa mempunyai banyak orang tua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota.


Model Hirarki, model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki orang tua yang disebut akar.




Dari ketiga penjelasan mengenai model lojik berbasis record tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai perbedaan diatara ketiganya, diantaranya adalah :

Model relasional menggunakan tabel-tabel untuk merepresentasikan data, sedangkan model jaringan dan model hirarki menggunakan konsep orang tua untuk merepresentasikan datanya. Sedangkan perbedaan antara model jaringan dan model hirarki terletak pada sifatnya, untuk model jaringan memiliki konsep sikap yang tidak dimiliki konsep hirarki yaitu untuk model jaringan beberapa anakn bisa memiliki beberapa orang tua, sedangkan untuk model hirarki satu anak hanya bisa memiliki satu oarang tua. Untuk lebih rincinya model jaringan memeliki tiga sifat dengan konsep 1:1, 1:M, dan N:M, sedangkan model hirarki hanya dua sifat dengan konsep 1:1 dan 1:M.

E-R Model dan Object-oriented Model

Entity-relationalship Model dan Object-oriented Model adalah bagian dari model data yang telah dibahas pada aritikel sebelumnya mengenai Model Data. Pada artikel kali ini saya akan membahas lebih rinci mengenai kedua model data tersebut dan dimana letek perbedaan keduanya.

Entity-relationalship Model. Entity-relationalship Model (E-R Model) didasarkan atas persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek, disebut entity (entitas) dan hubungan antar objek tersebut, disebut relationalship.

Entitas adalah objek d dunia nyata yang bersifat unik. Setiap entitas memiliki atribut yang membedakannya dengan entitatas yang lainnya. Contoh : entitas burung mempunyai atribut nama, jenis, warna, habitat.

E-R model menggunakan diagram E-R yang terdiri dari :

Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan antar entitas.
Elip, menggambarkan atrubut-atribut entitas.
Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.
Garis, yang menghubungkan antara objek dalam diagram E-R.

Object-oriented Model. Object-oriented Model adalah model berorientasi objek berbasiskan kumpulan objek, dimana setiap objek memeliki hal berikut :

Nilai yang disimpan dalam variable instant, dimana variable tersebut "melekat" dengan objek itu sendiri.

Metoda, operasi yang berlaku pada objek yang bersangkutan.

Objek-objek yang memiliki tipe nilai dan metoda yang sama dikelompokkan dalam satu kelas. Kelas disini mirip dengan tipe data abstrak pada bahasa pemograman.

Sending a message, sebuah objek dapat mengakses data sebuah objek yang lain hanya dengan memanggil metoda dari objek tersebut.

Dengan melihat pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan kedua model tersebut sebenarnya kita sudah dapat melihat dimana letak perbedaannya. Namun untuk lebih memperjelasnya marilah lihat uraian perbedaan letak dari kedua model tersebut.

Pertama, dari segi komponen yang ada di dalam kedua model tersebut. Komponen utama dari E-R model adalah entitas, atribut dan relationanship, sedangkan pada objek-oriented model komponen utamanya adalah nilai, metoda, dan sending a message.

Kedua, pada E-R model karakteristik sebuah objek terletak pada atribut dari entitas, sedangakan pada objek-oriented model terletak pada nilai atau variable yang "melekat" pada objek.

Ketiga, pada E-R model tidak digunakan penggunaan kelas, sedangkan pada objek-oriented model adanya penngunaan kelas.

Jumat, 17 Februari 2012

Model Data

Model Data dalam sebuah basis data berkaitan dengan konsep arsitektur sistem basis data pada artikel sebelumnya. Model data adalah sekumpulan tool konseptual untuk mendeskripsikan data dan relasi-relasi antar data.

Bermacam-macam model data terbagi atas :

1. Entity-relationalship Model
2. Object-oriented Model
3. Model-model lojik berbasis record
a. Model Relasional
b. Model Jaringan
c. Model Hirarki

Arsitektur Sistem Basis Data

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa basis data merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk penanganan dan pemeliharaan sebuah data, entah secara manual ataupun yang lebih kompleks yakni komputerisasi.

Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan mengenai arsitektur sistem basis data, yang merupakan sebuah teori basis data yang sangat penting untuk dipelajari. Untuk mempelajari artikel mengenai arsitektur sistem basis data ini sebelumnya anda harus mempelajari artikel mengenai Basis Data dan Query dan metadata terlebih dahulu agar lebih mengerti tentang pembahasan pada artikel kali ini.

Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Dimana arsitektur sistem basis data ini terbagi atas tiga level yaitu :

Internal/Physical level, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik. Merupakan level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte, dan didefinisikan sebagai skema internal.

External/View level, berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan atau diakses dari sisi setiap pengguna (user) dan merupakan level pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah programmer. Dimana untuk programmer bahasa yang digunakan adalah bahasa pemograman seperti C, COBOL, atau PL/l. Dan untuk end user atau sisi sistem basis data menggunakan bahasa query. Pada level ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai skema external.

Conceptual/Logical level, merupakan penghubung antara internal dan external level. Level ini adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data. Pada level ini keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangunan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai skema konseptual.

Rabu, 01 Februari 2012

Query dan metadata

Query

Dalam lingkup database atau basis data, query diartikan sebagai pertanyaan atau permintaan informasi (data pada tabel-tabel) tertentu dari sebuah basis data yang ditulis dalam format tertentu. Adapun bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query pada basis data disebut query language.

Permintaan query dibagi atas dua bagian :

1. DDL (Data Definition Language), digunakan untuk mendefenisikan obyek-obyek database seperti membuat database dan tabel. Biasanya perintah dalam basis data meliputi, CREATE DATABASE, CREATE TABLE, DROP DATABASE, ALTER TABLE dll.

2. DML (Data Manipulation LAnguage), digunakan untuk memanipulasi data yang ada pada tabel. Biasanya perintah dalam basis data meliputi, INSERT, UPDATE, DELETE.

Metadata

Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data dalam suatu basis data.

Fungsi metadata :

1. membuat sumberdaya bisa ditemukan dengan menggunakan kriteria yang relevan
2. mengidentifikasi sumberdaya
3. mengelompokkan sumberdaya yang serupa
4. membedakan sumberdaya yang tak miliki kesamaan
5. memberikan informasi lokasi

Jenis metadata :

Metadata deskriptif menggambarkan suatu sumberdaya seperti penemuan dan identifikasi. Dia bisa meliputi elemen semisal judul, abstrak, pengarang, dan kata kunci.

Metadata struktural menunjukkan bagaimana kumpulan obyek disusun secara bersama-sama menjadi satu, semisal bagaimana halaman-halaman ditata untuk membentuk suatu bab.

Metadata administratif menyediakan informasi untuk membantu mengelola sumberdaya, semisal terkait kapan dan bagaimana suatu informasi diciptakan, tipe dokumen dan informasi teknis lainnya, serta siapa yang bisa mengaksesnya.