Sabtu, 03 Maret 2012

Perancangan Basis Data

Di dalam suatu organisasi yang besar, perancangan basis data (database) merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut. Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.

Tujuan perancangan database :

- Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
- Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh pengguna
- Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja dari suatu sistem basis data

Dalam sebuah perancangan basis data dikenal dua buah istilah yaitu macro life cycle dan micro life cyle. Macro life cycle adalah siklus kehidupan sebuah sistem informasi, sedangkan micro life cycle adalah siklus kehidupan dari sebuah sistem basis data, dimana micro life cycle merupakan bagian dari sebuah macro life cycle, dan keduanya tidak bisa dipisahkan.

Perbedaan keduanya secara umum dapat dilihat dari definisinya yaitu untuk micro life cycle berhubungan dengan bagaimana sebuah sistem informasi dibuat, sedangkan micro life cycle adalah kelanjutan dari sebuah macro life cycle yakni perancangan database dari sebuah sistem informasi yang telah dibuat.

Perbedaan secara khusus terlihat dari siklus keduanya dimana untuk macro life cyle terdiri atas Analisa kelayakan, Analisa dan pengumpulan kebutuhan pengguna, Perancangan, Implementasi, Pengujian dan validasi, dan Pengoperasian dan perawatan.

Sedangkan pada micro life cycle siklusnya terdiri atas Pendefinisian sistem, Perancangan database, Implementasi database, Pengambilan dan konversi data, Konversi aplikasi, Pengujian dan validasi, Pengoperasian, dan Pengawasan dan pemeliharaan.

0 komentar:

Posting Komentar